RESMUME
ARTIKEL
Oleh :
Anita St Fatonah (11141010000018)
Siti Nurohma (11141010000081)
Peran ilmu kesehatan masyarakat dakam menghadapi keadaan
yang darurat seprti bencana yang
berdampak besar bagi lingkungan dan masyarakat saat ini telah diperluas.
Penerapan epidemiologi dalam situasi bencana merupakan hal tengah dikembangkan,
hal tersebut juga dikenal sebagai epidemiologi bencana. Epidemiologi bencana
dapat memberikan informasi yang dihunakan untuk menindaklanjuti pada pembuat
kebijakan, perencanaan, komandan insiden, pengambil keputusan serta anggota
masyarakat yang terkena dampak.
Secara khusus epidemiologi bencana dapat
meliputi penilaian kebutuhan dengan cepat, penganwasan, pelacakan, penelitian,
dan evaluasi , serta dieksekusi dalam mengahadapi keadaan darurat berskala
besar atau bencana. Kegiatan tersebut dapat membantu pengambil keputusan dalam
menentukan hal apa yang dibutuhkan untuk jangka pendek atau jangka panjang.
Sebagai contoh informasi yang dihasilkan oleh sistem surveilans berguna untuk
menjelaskan jenis dan tingkat keparahan cedera pasca bencana serta penyakit dan
penyebab kematian. Selain itu sistem sureveilans pun dapat mendeteksi dengan
cepat wabah atau kelompok penyakit di tempat pengungsian. Metode epidemiologi
dapat digunakan untuk mengukur dampak terkait bencana pada populasi dan
tuntutan pada sistem pelayanan kesehatan yang terkena dampak. Evaluasi dari
respon yang cepat dapat pula meningkatkan perencanaan kesiapsiagaan pada
kesehatan masyarakat di masa mendatang.
Bencana yang kompleks dimana dampak dan
kejadiannya tidak dapat diperkirakan
oleh manusia, umumnya terdiri dari 2 jenis :
1.
Alam :
hidrometeorologi ( misalnya : banjir, tornado, angin topan, badai es), Geologi
( misalnya : gempa bumi, letusan gunung berapi)
atau biologis ( misalnya : pandemi influenza)
atau biologis ( misalnya : pandemi influenza)
2.
Buatan Manusia :
disengaja atau sengaja ( misalnya : serangan teroris termasuk bioterorisme ,
tahapan bahan kimia, rilis radiasi, kebakaran hutan, kegagalan teknik, konflik sipil )
Metode
Epidemiologi telah dikembangkan untuk menilai lingkungan masalah kesehatan
masyarakat pada lingkungan sekitar. Metode ini akan memberikan informasi
tentang efek pada kesehatan fisik dan mentak masyarakat serta sosial dan
kebutuhan masyarakat, mengukur kebutuhan medis serta menilai dampak dari
sisitem pelayanan kesehatan. Pengawasan morbiditas dan mortalitas dapat
membantu dalam mengidentifikasi beban kesehatan akibat bencana. Aplikasi yang
berhasil dari epidemiologo dalam situasi bencana sebagaian besar tergantung
pada cara menggali informasi yang bermanfaat untuk mengembangkan atau
mengevaluasi intervensi. Meskipun epidemiologi bencana telah dikembankan dari
jauh haru namuan banyak yang harus dilakukan untuk menerapkan disiplin ilmu
ini. Epidemiologi bencana merupakan bidang yang berkembang untuk
mengintegrasikan sumber data, sumber daya teknologi dan geospasial agar meningkatkan
akurasi dan ketepatan waktu informasi yang dikumpulkan untuk digunakan oleh
perencanaan darurat.
Sebagai
organisasi nasional yang mendukung epidemiologi bencana CSTE membehas tentang
penggunaan epidemiologi pada siklus management bencana. Selama tahun 2010 –
2013 , subkomite yang diadakan di Atlanta, Gorgia membahas tentang kerangka
kerja untuk menerapka epidemiologi bencana guna memenuhi kebutuhan informasi
dalam menghadapi kesiapsiagaan darurat yang dirumuskan dalam 3 tujan :
1.
Memperkuat
kapasitas negara untuk menghadapi keadaan darurat kesehatan masyarakat dengan
cara mengintegrasikan epidemiologi yang diterapkan pada upaya kesiapsiagaan,
respone dan pemulihan kesehatan masyarakat
2.
Mendidik atau
melatik perencana respone , komandan insiden dan lain – lain untuk lebih
memahami peran dasar epidemiologi yang diterapkan pada perencanaan respon,
pelaksana dan pemulihan.
3.
Mengidentifikasi
seperangkat kemampuan yang dibutuhkan untuk mendukung kegaiatn epidemiologi
bencana selama situasi tanggap darurat.
Sejalan dengan hal tersebut subkomite juga
menyepakati 6 tujuan yatu :
1.
Mengidentifikasi
personil epidedmiologi bencana peran dan tanggung jawab dalam siklus managemen
bencana
2.
Mengidentifikasi
contoh kegiatan epidemiologi bencana yang saat ini sedang dilakukan pada
tingkat negara
3.
Mengidentifikasi
cara untuk mengaktifkan dan melaksanakan kegiatan epidemiologi bencana selama
fase tertentu dari siklus manajemen bencana
4.
Mengidentifikasi
cara untuk lebih menginformasikan mitra kesehatan masyarakat seperti : lembaga
tanggap darurat, penyedia layanan sosial , sektor swasta termasuk konstruksi
dan industri perumahan. Manfaat dari epidemiologi bencana pada sektor kesehatan
masyarakat yaitu dapat digunakan dalam kesiapsiagaan dalam keseluruhan, respon
dan upaya pemulihan.
5.
Mengidentifikasi
untun berpotensi standar, informasi dan tanggap darurat perlu sepanjang siklus
manajemen bencana yang dapat dipenuhi oleh kemampuan epidemiologi bencana.
6.
Mengidentifikasi
dan standarisasi keterampilan epidemiologi, kemampuan umum, dan alat- alat yang
berlaku untuk tanggap daruat.
Konsep model
dari epidemiologi bencana :
Konsep Model Epidemiologi Managemen Bencana |
Komentar
Posting Komentar